JelajahNTT. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mengatasi Telinga Berdengung Saat di Pesawat Terbang

Jakarta - Saat berada dalam pesawat terbang yang sedang dalam perjalanan di udara, telinga sering mengalami berdengung hingga menyebabkan rasa nyeri. Kondisi ini tentunya bisa mengganggu kenyamanan saat berada di dalam pesawat.
 
Dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Khusus THT-Bedah KL Proklamasi, Zainul Djaafar menjelaskan, kondisi telinga berdengung ini umumnya terjadi karena ada perbedaan tekanan udara ketika pesawat mulai berada di udara.
 
Untuk menghilangkan dengung di telinga tersebut, Djaafar menyarankan untuk mengunyah permen karet selama perjalanan di udara. Air liur yang ditelan saat mengunyah dapat membantu menghilangkan dengung di telinga.
 
"Bila sedang flu, sebaiknya gunakan alat semprot hidung 30 menit sebelum terbang untuk melegakan saluran hidung. Karena kalau flu dan terjadi perubahan tekanan udara secara tiba-tiba, gendang telinga bisa rusak dan bisa sampai mengeluarkan darah," kata Zainul Djaafar di acara SOHO #BetterU di Jakarta, Kamis (5/3).
 
Bila keluhan ini terus berlanjut dalam waktu lama, Djaafar menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter THT (telinga, hidung, dan tenggorokan).
 
"Tekanan udara yang terlalu tinggi juga bisa merobek gendang telinga. Jadi sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter THT bila keluhan selama di pesawat itu terus berlanjut," saran Djaafar.
 
Penulis: Herman/NAD
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mei Bandara Supadio Pontianak Tutup Loket Penjualan Tiket

TRIBUNNEWS.COM, KUBU RAYA - Adanya intruksi dari Kementerian Perhubungan tentang penutupan loket penjualan tiket
di Area Terminal, saat ini sudah dilakukan di beberapa bandara di Indonesia.
 
Kadiv Operasi Bandar Udara Supadio Pontianak Ganiel Partogi L Tobing mengatakan pihaknya akan mulai melakukan reposisi bahwa tidak ada lagi ticketing sales di Terminal.
 
"Berdasarkan intruksi kementerian perhubungan Bandara Supadio pada bulan Mei sudah akan dilakukan penutupan counter ticket sales di bandara," ujar Ganiel, Rabu (4/3/2015).
 
Ia mengatakan di bandara nanti tidak ada lagi loket penjualan tiket akan tetapi ada costumer service masing-masing maskapai.
 
"Jadi bandara akan difokuskan untuk pelayanan penumpang," katanya.
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cegah Kasus Pesawat Hilang, Maskapai Wajib Punya Alat Pelacak

NEW YORK, (PRLM).-Menjelang setahun jatuhnya pesawat Malaysian Airlines MH370, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional yang terafiliasi dengan PBB itu, meminta semua masakpai di dunia harus memiliki alat pelacak pesawat terbaru.
 
Ini dilakukan untuk mencegah kembali terjadi kasus pesawat hilang seperti yang menimpa MH370 milik Malaysian Airlines.
 
Dilansir Daily Mail, Australia, Indonesia dan Malaysia merupakan sejumlah negara pertama yang akan mengujicoba alas tersebut.
 
Seperti diketahui, penerbangan MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak, hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 lalu.
 
Setahun berlalu, pencarian puing pesawat yang telah menghabiskan biaya triliunan rupiah itu masih nihil. Banyak orang skeptis, pesawat tak akan pernah ditemukan.
 
Pasalnya, selama kotak hitam MH370 tak ditemukan, keberadaan pesawat sulit diketahui. Artinya, kasus MH370 bisa jadi misteri selamanya.
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Citilink Kini Antar Jemaah Umrah Langsung dari Surabaya, Berminat?

Madiunpos.com, SURABAYA — Maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carier/LCC) Citilink Indonesia bakal membuka penerbangan layanan ibadah umrah langsung dari Surabaya ke Jedah mulai 8 Maret 2015. Manajemen Citilink menargetkan mengantar umrah 26.250 penumpang pada semester I tahun 2015 ini.
 
VP Corporate Communication Citilink Indonesia Benny Butarbutar mengatakan penerbangan umrah dari Surabaya tersebut melengkapi penerbangan layanan ibadah umrah Citilink dari Jakarta ke Jedah yang sebelumnya sudah diresmikan. "Dalam sepekan kami punya enam penerbangan umrah, yakni Jakarta-Jedah tiga kali, dan dari Surabaya-Jedah tiga kali dengan target bisa mengangkut 180 penumpang setiap kali terbang sesuai dengan kapasitas pesawat Airbus A320," katanya di sela-sela media gathering di Surabaya, Selasa (24/2/2015).
 
Dia menjelaskan penerbangan layanan ibadah umrah dari Surabaya tersebut akan dilakukan setiap Selasa, Kamis dan Sabtu dengan jadwal keberangkatan pukul 21.00 WIB, sedangkan dari Jakarta setiap Senin, Rabu dan Minggu dengan jadwal penerbangan pukul 22.00 WIB. "Karena pesawat yang kami miliki adalah Airbus 320, maka sesuai kapasitasnya menuju Jedah memang masih harus transit dua kali, yakni di Bandara Kuala Namu Medan dan Mumbai," jelasnya.
 
Benny memaparkan setiap penerbangan ke Jedah, Citilink menyiapkan dua pilot sebagai cadangan, serta pramugari yang terpilih dan dilatih untuk melayani para penumpang, terutama penumpang yang berusia lanjut. "Persiapan rute penerbangan umrah ini memang tidak mudah dan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, kami diaudit dulu oleh otoritas Arab Saudi," imbuhnya.
 
Bukan Pertama, Benny mengatakan Surabaya dipilih sebagai ekspansi bisnis umrah setelah Jakarta karena minat masyarakat di Jawa Timur terhadap ibadah umrah cukup tinggi. Menurutnya, minat tersebut menjadi potensi bagi Citilink meski sudah ada beberapa maskapai penerbangan lain yang lebih dulu masuk pasar bisnis umrah.
 
Adapun penambahan rute penerbangan umrah tersebut diharapkan bisa memenuhi total target penumpang Citilink Indonesia sepanjang 2015, yakni 11,2 juta penumpang. Pada 2014, tercatat Citilink menerbangkan 8 juta penumpang dengan ketepatan waktu (on time performance/OTP) 82% dengan tingkat loadfactor rata-rata 83%. "Tahun ini target loadfactor kami rata-rata 85% lah dari total kursi 180 seat tiap penerbangan," imbuh Benny.
 
Tahun 2015 ini, lanjutnya, Citilink juga menambah lima unit pesawat Airbus 320 yang akan digunakan untuk ekspansi penerbangan ke wilayah timur Indonesia. Hingga saat ini, Citilink memiliki 34 unit pesawat terbang dan diperkirakan hingga semester I/2015 akan memiliki total 37 unit pesawat terbang.
 
"Idealnya sampai 2017 kami harus punya 50 armada agar bisa menerbangi seluruh wilayah Indonesia, karena kami mengejar penerbangan domestik agar nanti tidak diambil oleh perusahaan penerbangan asing lainnya," ujar Benny.
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bandara Bawean Ditargetkan Beroperasi sebelum Lebaran

Metrotvnews.com, Surabaya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menargetkan operasional Bandara Bawean, Gresik, sebelum Lebaran Idul Fitri 2015. Sebab, arus mudik dan balik lebaran di Pulau Bawean terbilang padat.
 
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan, Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi. Menurutnya, arus mudik ke Bawean akan mengalami lonjakan pada hari-hari libur seperti hari lebaran.
 
"Bisa dibayangkan bagaimana kepadatan warga Bawean yang hendak pulang ke kampung halaman. Sebelum Lebaran diupayakan harus difungsikan," jelasnya, Minggu (1/3/2015).
 
Terlebih lagi, lanjut dia, tidak sedikit masyarakat setempat yang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Misalnya di  Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan sejumlah negara lainnya.
 
"Maka itu, sebelum lebaran tahun ini operasional bandara bisa difungsikan," terangnya.
 
Terkait pesawat yang digunakan, Wahid Wahyudi menegaskan bahwa pesawat jenis Grand Caravan milik Maskapai Susi Air. Kapasitas pesawat yaitu 12 penumpang. Rutenya yaitu Bandara Juanda Sidoarjo-Bawean. Selama sepekan, penerbangan dari Surabaya ke Bawean pulang dan pergi dilakukan dua kali dengan tarif Rp 200 ribu sekali terbang.
 
Pesawat jenis sama yang digunakan sebagai penghubung Surabaya-Sumenep maupun Surabaya-Karimun Jawa-Semarang serta sebaliknya.
 
Wahid optimistis penerbangan itu mendapat minat positif. Sebab moda transportasi kapal yang menjadi andalan warga Bawean kerap kali mengalami kendala karena gelombang tinggi.
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS